Sunday, May 23, 2021

Menikah dengan Iman dan Taqwa

Dalam menjalani pernikahan tentunya banyak mengalami pasang dan surut.  Mulai dari fase adaptasi, adanya masalah-masalah dalam pernikahan, seperti ekonomi, konflik dengan keluarga, adanya anak, atau bahkan karakter dengan pasangan.  Lalu bagaimana menyikapinya?

Menjalani pernikahan dengan iman dan taqwa.

Sekilas kata iman dan taqwa begitu mudah untuk diucapakan, begitu sering di dengar, tapi ternyata memiliki makna yang dalam, karena ia seperti prinsip-prinsip bagaimana seharusnya menjalankan pernikahan dalam keluarga muslim. 

Karena, iman berarti percaya, maka apapun perintah Allah, pasti yang terbaik.  Pasti Allah punya pengetahuan yang luas di atas kita, makhluknya.  If Allah said so, maka lakukan, itu iman.  Dan insyaallah, hikmah-hikmahnya pun akan kita peroleh dalam kehidupan kita, walaupun sebagai makhluk tentunya kita memiliki ego dan keterbatasan untuk menjalankannya. Tapi, jika kita percaya, kita niat melakukannya karena mengharap ridho Allah, nanti akan dimampukan.

Misalnya, Allah menyuruh istri taat kepada suami (selama tidak bertentangan dengan syariat), maka lakukan karena Allah menyuruh kita seperti itu, bahkan dalam suatu riwayat pahalanya sama dengan berjihad, karena mungkin hal itu tidak mudah dan bertentangan dengan ego.  Tapi tentunya terdapat hikmah yang Allah berikan dibalik sebuah syariat yang turun kepada manusia.

Setelah iman, basic berikutnya adalah taqwa dalam menjalankan syariatnya.  Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.  Karena memang tidak mudah, tapi jika memang terasa sulit dalam menjalankan perintah Allah dalam pernikahan, lakukan semuanya karena Allah, karena ketaatan kepada Nya, karena mengharapkan ridho Nya, karena mengharapkan pahala Nya, bukan karena ingin dibalas oleh pasangan, lepaskan ekspektasi apapun terhadap makhluk (pasangan), sehingga jika nanti pasangan bersikap tidak seperti yang diharapkan kita tidak akan kecewa.



Selalu, kembali dan kembali lagi pada kenapa kita melakukan suatu syariat.  Semata-mata karena taat, dan bekal taat adalah iman.

Thursday, March 11, 2021

Nambah anak??

Beberapa hari lagi, anak saya yang kedua, berusia dua tahun.  Biasanya di usia yang harusnya sudah disapih ini, orang-orang suka nanyain dan ngomporin, "Ayoo nambah anak lagiii..", atau.. "Baru dua, perempuan semua, nambah lagi aja.. siapa tau dapat anak laki laki.." 

And so on, sound familiar, right?

Ehmm.. terima kasih atas perhatiannyaa..

Jadi gini, memang saya dan suami berasal dari keluarga besar, saya tujuh bersaudara, suami lima bersaudara.  Jadi mungkin orang-orang berekspektasi kami juga mau punya keluarga yang besar, dengan anak-anak yang lebih dari dua.

Bukannya gak mauu.. tapi menjadi orangtua sangat challanging.  Bukannya gak bersyukur, tapi justru sangat bersyukur dengan yang sudah ada.  Bukannya gak beriman terhadap rezeki yang Allah kasih karena memiliki anak, betuulll.. tapi setiap orang punya pertimbangan tersendiri kenapa mereka memutuskan tanpa anak (child free), punya anak sedikit, atau punya anak banyak..

In our case (saya dan suami), lebih kepada, kami menyadari sih, masih suka kurang kapasitas dalam mendidik mereka.  Kami masih suka kurang sabar atau sering berbeda pandangan dalam pola asuh, dan yees.. sedikit banyak jadi menuai konflik.

Terlebih, karena pekerjaan suami yang jauh jadi gak bisa sering-sering ada dekat anak-anak, mendampingi ketika hamilnya saya ini manja dan uring-uringan, atau saat mereka sakit saya butuh support lebih dari suami dan dia gak ada, itu beban juga buat kami.

Untuk sementara, sepertinya dua cukup.  Entah kalau saya (selaku yang hamil) dan suami (selaku penyandang dana) berubah pikiran dikemudian hari.  Karena, buat laki-laki, nambah anak berarti tambah lagi tanggung jawab atas nafkah dan kebutuhan lahir-batinnya.

---

Hal-hal yang biasanya bikin pasangan mikir-mikir soal nambah anak

1. Jenis kelamin anak masih sama semua,

Iyaa, biasanya ini faktor penasaran sih, "Coba deh, siapatau dapat anak laki-laki.." atau, "Kali aja yang ini perempuan" karena mungkin ada di beberapa budaya (bahkan dalam Islam), kalau belum dapat anak laki-laki yaa gak punya penerus 'silsilah'. 


2. Faktor umur

Menikah di umur yang sudah matang biasanya jadi 'kejar setoran', udah laah sekalian aja biar selesai, jadi hamil, melahirkan dalam waktu yang dekat.  Karena banyak yang menganggap di atas usia 35 tahun, kualitas telur dan kondisi ibu berbeda untuk hamil dan melahirkan.  


3. Anaknya minta adik

Banyak kaan yang begini, ngeliat temannya sudah punya adik, eeh, si kakak ikutan minta.  Biar ada temannya, katanya.


4. Suka ada kehadiran bayi di rumah

Iyaa, terdengar konyol yaa.. tapi walaupun gitu, kehadiran bayi dan toddler yang lucu-lucu menggemaskan itu bikin anggota keluarga lebih happy.  Tingkah mereka yang menggemaskan dan uyelable bikin hidup suasana di rumah.


5. Banyak anak banyak rezeki

Ini bagaimana kita memaknainya yaaa.. karena bisa jadi, Allah malah membukakan pintu rezeki karena kehadiran anak-anak dalam tanggungan kita.  Tapi tetap, semuanya harus kita yang berikhtiar mencarinya.  Tapi, jika kita percaya, hal-hal ini memang banyak terjadi di sekitar kita.


Mungkin masih banyak sih kenapa pasangan itu akhirnya memutuskan untuk menunda, menambah, atau cukup segitu aja punya anaknyaa.. Kita gak bisa maksa-maksa orang untuk sama pemikirannya sama kita, toh yang jalanin hidup kan kita, yang harus ngurus anak-anak yaa kita juga, baiknya memang semua risiko dan konsekuensinya harus kita pikir-pikir dulu.  Karena anak-anak ini adalah amanah yang gak main-main tanggung jawabnya di sisi Allah. Semoga kita selalu bisa memberikan yang terbaik yaa untuk anak-anak..

Monday, March 1, 2021

Kenapa sih Banyak Wanita Kena Love Scams?

Waktu tinggal di Puruk Cahu pas ikut suami, ada tetangga, ibu-ibu, janda, gak terlalu muda lagi, baru bikin Facebook, eehh.. gak lama diajak kenalan sama bule bule.. Ya girang laah.. Beberapa kali dia cerita tentang kenalannya itu.  Dan setelah beberapa hari sesi chat, akhirnya si bule yang katanya kerja di Oil Company, mau ngirimin hadiah dan uang untuk dia, sampai minta alamat.  Awalnya sih dikasih, tapi beberapa hari setelah itu ada telepon dari Bea Cukai yang minta transfer untuk ambil hadiah, mulai deh dia bingung cari kemana uang untuk ambil paketnya.. Terus dia cerita ke saya, untunglah dia cerita ke sayaa..


Akhirnya, saya kasitau deh kalau itu adalah modus penipuan online, atau online scam, kadang juga dibilang love scam, karena menyasar wanita.  Pelakunya bisa dari dalam negeri ataupun luar negeri, banyak narapidana yang jadi pelaku love scam, bahkan oknum aparatnya pun ikut bermain. Yaiyaalaah.. gimana mereka bisa dapat ponsel kalau aparat gak ikut bermain?

Kadang pelaku pun dari luar negeri, yaa bisa dari Nigeria, India, atau dari mana saja.  Biasanya mereka mendapat nomor US, UK, atau Canada yang bisa dibuat secara free dari internet.  Pelaku biasanya berprofesi sebagai Pilot, pekerja Oil and Gas Company, Pelayar, yang kerjanya mobile. Foto pelaku yaa yang ganteng-ganteng lhaaa.. biar mangsa klepek klepekkk..

Beberapa kali saya pun pernah dapat scammer nyasar. Dan kadang suka diladenin aja biar tau gimana sih mereka 'mainnya'.  Ada yang dari luar negeri, ada juga yang dari Indonesia.  Kalau dari luar negeri, ngomong sama mereka tuh kaya gak nyambung gitu, gak sesuai konteks.  Saya tanya apa, dia jawab apa.  Baru kenal langsung tanya, "udah nikah atau belum?" terus, "kerjaannya apa".. Yang ky gini biasanya mereka survey dulu, ini calon korban kira-kira udah punya suami atau belum, punya uang banyak atau enggak.. Udah gitu dia pasti langsung ngasitau kalau kerjanya sebagai Pilot atau di Oil Company biar calon korbannya auto matre..

Salah satu scammer nyasar, gw suruh jualan gak mau dia


Satu, foto oke, ganteng rupawan.. dua kerjaan oke, pasti duit banyak. Nah, akhirnya ciwi-ciwi banyak yang lanjut ke tahap selanjutnya.

Kalau saya, stop sampai di situ. Udah tau modusnya.  Gak pernah lanjut, karena kayanya saya ini gak mudah jadi korban.  Tapi buat yang ujung-ujungnya lanjut, biasanya tukeran nomor HP, lanjut ke WA, saling tukeran kabar, panggil-panggil sayang atau papa mama, telefon-telefonan (tapi nolak kalau diajak video call).. 

Kalau udah sampai tahap ini, biasanya para korban udah gampang banget buat diperdaya, diminta foto bugilnya, apalagi ditambah janji-janji palsu mau dinikahin, mau dikirimin hadiah, mau buat usaha bareng, dan lainnya

Biasanya pelaku yang ngaku duda mulai pura-pura butuh uang buat anaknya yang sakit, ketipu usahanya, butuh buat pulang kampung, atau apesnya lagi mereka bisa memeras dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto tak senonoh yang dikirimkan ke pelaku. Wheeww.. yang kaya gini kalau udah kejadian bakalan bikin tidur gak nyenyak sih.. Apalagi kalau ternyata si korban masih punya suami. Auto semaput..

Banyak lhoo kejadian yang begitu. Coba deh tengok Facebook Groupnya Waspada Scammer Cinta.  Cerita-cerita gini serinnnng banget.  Dan korbannya banyaakk, dengan kerugian terdata bisa milyaran rupiah.. Itu yang terdata, yang enggak?  Mungkin lebih banyak..

***

Kenapa yaa bisa dengan mudahnya para wanita itu kena tipu scammer?

Menurut analisa sotoy sayaaa..
Tadi udah yaa, yang pertama dan kedua, good looking dan pekerjaan oke.
Wahh, dideketin cowo begituuu, auto ge er dong yhaaa..  Asyik nih kalau punya pasangan bule tampan, bakal dibawa ke luar negeri, apalagi udah mapan..  Woi, mereka nyari jodoh kaga di online kaleee..

Para scammer ini tau sih kelemahan wanita, yang suka perhatian, suka dipuji, suka dijanji-janjiin, dan dibikin baper.. 

Siapa coba yang gak mau diiming-iming hadiah?
Siapa coba yang gak seneng diperhatiin?
Diajakin nikah, padahal belum ketemu, udah mau buka baju.

Makanya, ada yang bilang, kalau menaklukkan wanita itu ya dari telinga.  Dan para scammer tau ini..

Para wanita yang jadi korban ini kesepian gaes.. dan itu yang akhirnya dimanfaatkan, bahkan banyak yang udah berumah tangga, punya anak, paruh baya, dan adapula yang berpendidikan, kejebak pada scammer.  Mungkiinn. mungkin lho yaaa.. Bertahun-tahun nikah, not spark joy anymore, udah hambar gitu deh.. tapi sebenarnya ya mungkin baik-baik aja.  Eh, ujug-ujug ada yang perhatian, merasa, ditengah krisis percaya dirinya, "Gue masih laku juga yeee" akhirnya gayung bersambut, tanpa terasa telah terpedaya..

Dan bisa ditebak akhirnyaa..
Mereka dapat korban baruu..

Selain itu, banyak juga wanita-wanita yang memang polos. Yaa, kaya tentangga saya itu, baru buka sosial media, gak tau kalau banyak modus penipuan semacam itu.  Jadi yaa, gak heran banyak ibu-ibu paruh baya yang kena, karena mungkin mereka gak ngerti dan terlalu naive. 


Semoga bisa dijadikan pelajaran yaa dari kasus-kasus di atas.  Selalu curiga kalau ada ciri-ciri scammer dari kenalan online. 


Saturday, February 27, 2021

Sehat dengan Bekam di Rumah

Sudah beberapa bulan ini punya alat bekam sendiri di rumah, tadinya sih iseng aja beli, tapi ternyata gak nyesel punyaa.. Ternyata sangat amat berguna.

Jadi, at least sebulan sekali memang saya suka dipijat, biasanya pas menstruasi, atau setelahnya. Itu jadi semacam self reward dan memanjakan diri. Tapi kadang yaa suka pegel tiba-tiba, masuk angin, dan sakit-sakit ringan saat belum saatnya pijit. Jadinyaa yaa punya alat bekam ini berguna banget sih. Buat anak-anak, ini less pain than kerokan. Yeep, saya juga suka dikerok kalau masuk angin, tapi setelah punya ini, ini terasa lebih enaakk.. Dan anak-anak pun g terlalu kesakitan kalau dibekam.

Bocah abis dibekam momi


Apalagi harganya juga affordable, gak mahal-mahal banget koq, beli di Shopee, cuma seratus ribuan, udah dapat 12 cup.  Dan cara berbekam sendiri di rumah juga gak sulit.  

Dan enaknya lagi pakai bekam itu, ketika suami off site, pasti capek, dan biasanya dipijit.  Badannya kan gede tuh yaa, dan kalau eijk pijitin yaa buat dia kaya di usap-usap doang kali yeee, alias kurang berasa. Lha abis otot eijk udah lembek macem peyeum.. Suka dikatain 'daging Wagyu' sama laki eijk karena empuk wkwk.. Akhirnyaa, kalau abis sesi pijitin dia itu, malah eijk yang kecapekan.  Dan biasanya, gak dipijitin balik, atau ditinggal tidur, hahha.. Yhaa, begitulaah..

Anyway, kalau pakai alat bekam itu, less capek.. Awalnya di suction dulu, lalu di luncur-luncur gitu.. Ketika kulit dan otot ikutan ketarik, itu lebih kerasa dibanding pressure dari massage atau pijitan.  Jadi buat nyeri otot dan pegel-pegel itu enak banget, walau emang sih kerasa sakit. Tapi, surprisingly, setelah dibekam, rasa sakit dan pegal-pegal itu mendingan dan hilang.

Walaupun, belum punya ilmu berbekam yang mumpuni, tapi kalau cuma bekam biasa tanpa tusuk-tusuk sih harusnya gak terlalu banyak pakem yaa, karena relatif lebih aman dibanding pakai jarum atau akupuntur.

Beberapa manfaat bekam yang aku rasain sih bisa bikin otot lebih relaks, menghilangkan pegal-pegal dan nyeri otot, bikin tidur lebih nyenyak, menghilangkan masuk angin, melancarkan peredaran darah.  Jadi memang, selama dibekam itu, tubuh sengaja dibuat radang (inflamasi) naah, karena ada peradangan itu, maka ada respon tubuh, misalnya kenaikan suhu tubuh ditempat yang dibekam jadi lebih hangat, darah mengalir ke tempat yang dibekam untuk kemudian memperbaiki peradangan di daerah tersebut, jadi akhirnya 'kembali sehat', apalagi kalau sampai darahnya dikeluarkan jadi sekalian mengeluarkan darah-darah kotor.

Selain itu, bekam ini salah satu sunnah Rasulullah. Kalau udah sunnah maah, ikutin aja dulu, pasti banyak manfaatnya buat kesehatan..

Tuesday, January 31, 2017

Tentang PDA (Public Display of Affection)

Belakangan viral di media sosial tentang gesture Donald Trump dan istrinya Melania Trump yang agak aneh ketika pelantikannya sebagai presiden Amerika.  Dibanding-bandingin lah dia sama bagimana Obama memperlakukan istirnya.. Well, secara kasat mata pun terlihat jelas bedanya.  Seharusnya Trump bisa ber'akting' sedikit lebih baik laah untuk nunjukin kalau mereka 'baik-baik' saja di depan orang, masa kaku banget kaya Kanebo kering.. Jadi kan orang-orang kayak eyke ini g bersyak wasangka.. wkwkw,.. 



Pernah ketika saya mengantri membayar di kasir, di depan saya ada pasangan yang lagi bermesraan, sender-senderan, rangkulan, dan bergelantungan.. Err.. sampai saya agak jengah melihatnya.  Mau pindah antrian g bisa, karena kasirnya cuma satu.  Sedangkan mereka di depan saya persis. Ya pura-pura lah ngeliat kemana gituu.. Lha saya jadi bingung, ini kenapa dia yang pacaran saya yang justru gak enak yaa, bukannya mereka..
.
Ada juga yang di sosial media, bangga banget pacaran ala arteess Hollywood, bahkan di jadikan #relationshipgoal sama para followernya adek-adek abg gemessh.. dan pas putus, nangis meraung-raung.. lha kita mah ketawain aja deh, sambil bilang, 'siapa suruuhh..'  
.
Sebenarnya PDA atau Public Display of Affection itu sah-sah aja sih menurut saya, as a marriage couple.  Toh, sebenarnya itu hal yang alami kita lakukan kalau kita sayang sama orang, menunjukkan perhatian kita melalui sentuhan dan bahasa tubuh.  Siapa coba istri yang g seneng, kalau lagi jalan harus selalu jalan di sebelah kiri suaminya, digadeng tangannya, dibukain pintu mobil, ditarikkin kursinya kalau mau duduk, dipersilahkan masuk lebih dulu sambil menahan tangan ketika masuk lift, dikecup kalau mau pergi kerja, dan hal-hal kecil lainnya..  Kami pun termasuk yang cukup ekspresif dalam menunjukkan affection in public place..  Justru kalau nggk begitu bakal dipertanyakan gak sih sama orang lain, kayak si Mr. Trump itu tuhh.. yang akhirnya bikin khalayak ramai bertanya-tanya.  
.
Lalu bagaimana sih sebenarnya batasannya untuk memperlihatkan kemesraan di depan orang lain? Dalam agama pun sebenarnya sudah ada batasannya, bahwa yang boleh dilakukan adalah yang sewajarnya dilihat seperti memegang tangan, mencium tangan, mencium kening, selama hal tersebut tidak mengundang syahwat.  Jika kita tidak suka atau jengah melihat kelakuan orang lain yang tidak senonoh di depan kita, ya jangan lakukan hal itu juga di depan orang lain. Get a room, please!  Perihalalah rasa malu, simpanlah selebihnya di ranah privasi.  Jaga juga perasaan para jomblo-jomblo itu biar hidupnya gak terlalu meranaa.. maaf yaa mblooo.. 
.
Nah, gimana kalau di media sosial.. Sejauh ini sih postingan yang sering saya lihat yaa (karena teman saya baik-baik) gak terlalu aneh-aneh banget.  Masih standar menurut saya, mereka posting foto honeymoon nya, foto liburannya, atau lagi makan malam berdua.  Yang udah kelewatan yaa paling foto maupun video selebgram karbitan, yang nikah aja belom udah mesra-mesraan di sosial media, ini sih bikin emak-emak zaman sekarang pusing gimana didik anak yeee.. 
.
Yaaapp, di sosial media juga ada batasannya, jangan sampai follower atau friendlist kita sampe eneg ngeliatin foto kita meluluk.. Kadang posting foto pasangan menikahpun bikin orang baper, kalau yang dilihat itu pasangan serasi yang laki-lakinya ganteng, pinter, mapan, yang perempuannya cantik, baik, stylish, dan anak-anaknya yang looks good..  And they look so perfect.. Mungkin dari komentar-komentarnya banyak yang mendoakan mereka, tapi bukankah pasti ada saja orang-orang yang memiliki angan-angan 'Ahh, seandainya suami/istriku seperti itu', lalu nge-tag pasangannya terus nulis 'Tuh, paahh/maaah.. kaya gitu doong jadi suami/istri..'
Nah,, sering kan ngeliat yang seperti itu?? Dikhawatirkan hal-hal tersebut membuat iri dan dengki pada hati-hati orang lain, jadi membanding-bandingkakan pasangan sendiri dengan seleb Facebook itu.  Akhirnya, malah jadi memperburuk hubungan dengan pasangan.  Yaa, padahal maah sosial media tempatnya pencitraan.  Kita kan gak pernah tau ada apa dibalik kehidupan 'sempurna' mereka.  Tapi banyak juga orang yang g berfikir seperti itu.  Eh, malah jadi g bersyukur dengan hidupnya, padahal kan ya hidup orang beda-beda, tipe-tipe pasangan juga beda-beda.. ITUH..
.
Jadi, bersikaplah sewajarnya.. Kembalikan lagi ke diri sendiri, jika kita jengah melihat hal itu, ya lebih baik g usah kita lakukan.  Jika kita g mau ngeliat postingan baper, ya jangan bikin orang lain baper sama kita..  Bersyukurlah, kalau punya pasangan yang suka nunjukin perhatiannya di depan umum sebagai tanda kasih sayangnya.. Kalau pun tipe pasangannya gak yang begitu, yaa setidaknya kita sendiri yang mulai tunjukkin kasih sayang ke pasangan kita.  Kemesraan itu harus dijaga dan ditunjukkan yaa, walaupun sudah beranak pinak.. 

Monday, November 21, 2016

Jodoh dan Mirip

Katanya sih, kalau jodoh itu mirip.. Dulu pernah dijelaskan ketika kuliah, bahwa alam bawah sadar kita cenderung mencari kenyamanan pada sosok yang familiar dengan kita, seperti misalnya keluarga. Karena berhubungan dengan keluarga sendiri tidak boleh, maka kita mencari sosok 'seperti' keluarga kita di luar.  Itu mungkin yang akhirnya membentuk 'kriteria' pasangan yang kita inginkan. 

Lagi hamil Chi

Berbicara masalah pasangan, banyak yang bilang kami mirip (secara fisik?) iya kaahh??  Tapi jika diingat-ingat lagi, bukan hanya fisik sepertinya.  Makin kesini, makin lah saya sadari, bahwa yang 'sanggup' menghadapi saya yaa hanya suami saya, begitupun sebaliknya.  Dari ngambeknya saya, dia yang paling tau cuma dari gesture.  Dari marahnya suami, saya yang paling ngerti.  Apa yang suami saya cari ketika lagi buru-buru tanpa dia bisa sebutkan, saya langsung tau apa yang dia butuhkan. Itulah kenapa saya berjodoh dengan suami saya.  Karena kalau dengan orang lain, belum tentu sanggup.. hahhaaa.. Itulah yang harus selalu disyukuri.  Begini-begini, saya bisa juga lhoo jadi istri, wkwkw.. 

Mungkin, kita dimata pasangan belumlah ideal.  Atau sebaliknya.  Jika kita merasa pasangan kita bukanlah pasangan yang ideal menurut kita, coba kembalikan lagi pada diri sendiri.  Apakah kita sudah melakukan yang terbaik untuknya atau belum?  Karena pasangan kita akan memerlakukan kita dengan baik, jika kita pun melakukan yang terbaik.  Pasangan itu ibarat cermin.  Apa yang kita perlihatkan, begitupula pantulannya.  Pernikahan itu proses panjanggg sekali.  Sekali-sekali mungkin ada riak-riak yang didalamnya, tapi semuanya adalah proses untuk mendewasakan pasangan suami istri agar lebih saling mengenal dan memperbaiki diri.

Saturday, November 12, 2016

Yay 'n Nay Breastfeeding

Si bocah udah 18 bulan sekarang.. 6 bulan lagi bakalan disapih (harusnya).. Tapi emaknya masih galau, bisa apa nggak yaa melalui ini dengan mulus.  Katanya sih kalo mau sukses weaning with love (WWL) harus ada keikhlasan dari kedua belah pihak, si ibu dan anaknya.  Si bocah sih udah sering di sounding kalo nenen udah gede malu.  Frekuensi nenennya sih udah g terlalu sering kaya dulu, udah suka juga minum susu UHT ataupun murni.  Tapi tetep ajaa, galauu maakk..

Nah, Ibu-ibu yang udah senior mah pasti ngerti laah ngadepin hal penyapihan gini pasti gampang-gampang susah..  Buat yang baru jadi ibu, atau anaknya baru satu, pasti baru mengalami yang namanya yey dan nay masa menyusui..

Yey nya nih yaa, semua masalah bocah bisa selesai dengan nangis..  Ngek dikit, sumpel nenen.. Ngok dikit nenen.. Selesai deh, tenang lagi bocahnya.
Anak susah makan?? No problem.. selama anak masih nenen, masih tenang-tenang dikit.  Yang penting emaknya makan yang banyak biar susu deras dan lancar jaya..
Anak sakit?? Gak mau minum obat?? (anak gw banget ini kalo sakit g pernah minum obat) langsung gempur asi.. nenenn aja terus obatnya, murah meriah, wkwkkw...
Emak ngantuk, anak masih pecicilan?? Nenen dan mpuk-mpuk.. gak lama bobo juga.. tidurlah kita berdua. hahha (modus emaknya tidur siang)
Bisa makan banyak tapi berat badan g naik signifikan euyy..  semua lari ke ASI.. Malah ada lho yang jadi tambah kurus pas lagi nyusuin bayi. Asik kaan? G perlu repot diet-diet, BB udah balik lagi ky sebelum hamil.



Ya kan ya doonngg?? Seneng kan solusi dari kerempongan ngurus anak salah satunya adalah nenenin.. ohh, so comfort zone..


Nay nya apa doong??  Awal-awal nyusuin yaa agak drama juga, ASI belum keluar lah, perjuangan deh.. Mana kalo anak pertama itu, which is kita gak pernah nyusuin ya pasti keluarnya susah, sampai lecet-lecet, dan berdarah karena putingnya belum lentur.
Kadang teh suka pegeeell banget nenenin di satu posisi aja.. Belom kalo anaknya udah keburu PW, ganti posisi dianya bangun, errr...
Harus pake baju berkancing kemana-mana, biar gampang nyusuinnya.  Bye bye deh sm T-shirt biasa..
Kadang suka digigit tiba-tiba, ini yang suka bikin kaget. (makanya mak, kalo nyusuin jangan maen HP meleee..)
Kadang anak g mau lepas pas dia udah PW nenen.. padahal hajat kita sudah diujung tanduk, apalagi pas kebetulan si emak lagi diare, jadilah nahan sampe keringet dingin.. olalaaa rasanyaa.. I've been there bu ibuuu.. hayooo, siapa yang pernah jugaaa??

Chi selfie sendiri
Duhh, mana si Chi lagi udah mulai pinter tantrumnya lagi, pusing deh pala berbi (pingsan,,) kalo pas dia lagi rewel gitu senjata andalannya alias nenen udah g ada lagi, hahhaa..  Coba di buku Halo Balita ada yang judulnya, Aku Mau Disapih.. *menghayal* pasti tiap hari bakalan gw doktrin terus anaknya pake buku itu sampe masa penyapihan, wakakaka..

Tapi mostly menyusui adalah saat-saat menyenangkan.. Dimana kita bisa berquality time berdua, yang pastinya merekatkan hubungan ibu dan anak..  Buat yang baby blues susui aja terus anaknya, pasti rasa cinta dan sayang akan datang dengan sendirinya.  Huhuhu.. kalo udah gini jadi baper deh ngomongin masalah penyapihan.  Semoga mommy dan Chi bisa melalui masa penyapihan ini dengan mulus dan ikhlas yaaakk.. semoga g ada drama-drama berarti, hahhaa.. Ahh, pasti bakal kangen nanti deh sama saat-saat menyusui.. jadi, selagi masih menyusui, marilah kita nikmati bersama-sama, nak.. hahhaa..