Ternyata saya masih impulsif, kawans.. *wink*
Tapi terkadang saya suka terkejut sendiri dengan sifat saya itu, bahwa dari hal-hal yang impulsif, ternyata jadi sesuatu yang menyenangkan, hehee..
Kemarin siang, di tag foto sm Bang Een, teman diving saya. Nah beliau itu kameramen dari Gekko Studio, yang concern pada isu-isu seputar kehutanan. Dan, dia mengundang untuk datang ke acara launching 5 film dokumenternya di Bogor jam 7 malam. Dan langsung aja gitu kepengen dateng, hehe.. :sgt impulsive:
Sibuk lah saya mencari teman, ternyata pada g bisa ke sana malam ini. Dan sendirian lah dari Depok ke Bogor, tapi syukurlah Habib bisa dateng ke sana menemani saya :)
Gak kebayang menelusuri kota Bogor seorang diri, pasti bakalan nyasar..
Anyway.. filmnya kerenn!! Jadi pengen ke hutannn!!
Bercerita tentang kehidupan masyarakat (orang) rimba yang tinggal di hutan, dimana mereka sangat tergantung pada hutan untuk hidup, pada apa yang ada di dalamnya. Seperti masyarakat di Jambi, Riau, Papua, dan Kalimantan. Mereka hanya mengambil yang bisa mereka ambil secukupnya, tidak lebih. Tapi ironis, hutan tempat mereka hidup justru dikuasai oleh orang-orang dari Jakarta, seenaknya menebang pohon untuk di buat kebun sawit, penanaman pohon untuk pembuatan kertas, dan hutan produksi lainnya.
Film ini ingin memperjuangkan hutan untuk masyarakat adat. Agar mereka bisa mendapatkan hak mereka, menjaga hutan dengan sebaik-baiknya, karena pada hakikatnya, mereka lah penjaga dan pemeliharanya.
Mungkin saat ini tidak akan terasa dampaknya akibat penggundulan hutan sedemikian rupa dan sedemikian cepat. Kita di Jakarta, biasa pakai AC, pakai mobil, atau motor, pakai kertas semena-mena, tapi entah kapan, pasti semuanya akan habis. Ah, kadang kalau berfikir skeptis, pasti dunia ini akan tamat.
Tapi apakah begitu saja pertanggung jawaban kita terhadap semesta yang telah memberikan kita kehidupan?
"Jika pohon terakhir tumbang, dan air terakhir berhenti menetes, kita baru akan menyadari bahwa uang tidak bisa dimakan :'( "
No comments:
Post a Comment