Saturday, August 31, 2013

Perencanaan Pernikahan

Pertama-tama tentunya sangat amat bersyukur sekali bahwa pernikahan kami berjalan lancar, walaupun yaa tetap aja ada sedikit hal-hal yang terjadi.  Tapi so far, semuanya baik :)

Saya ingin sedikit share mengenai persiapan2 menikah yang sudah kami lalui.  Kami ingin pernikahan yang sederhana dan g ribet dengan segala formalitas.  Pengennya sih anti mainstream, tapi ternyata g semudah itu yaa, hahhaa.. 

Pernikahan kami baru diurus kira-kira 2 bulan sebelumnya, sekitar awal Juni. Most of all, kami mengurus semuanya berdua.  Mulanya kami browsing mengenai apa saja yang harus disiapkan untuk mengurus pernikahan.  Setelah baca sana sini dan berdasarkan pengalaman pribadi, berikut urutannya..

1. Buat budget pernikahan
Budget pernikahan penting sekali lhoo.. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menikah harus diperhitungkan dengan baik.  Buat yang masih merencanakan, kalian jadi punya tujuan berapa yang harus kalian tabung tiap bulan.  Prinsipnya sih, jangan memaksakan diri.  Buat se-realistis mungkin.  Reduksi pengeluaran yang tidak perlu (seperti foto prewed), dan jangan malas untuk komparasi harga untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis.
Setelah budget selesai dibuat, taatilah budget itu.  Usahakan tidak keluar dari anggaran yang dikeluarkan.

2. Cari dan tentukan tempat dan waktu menikah
Opsi untuk menikah bisa di rumah maupun di tempat lain (gedung, hotel, atau masjid).  Masing-masing memiliki positif dan negatifnya.  Contoh, jika ingin di rumah, tuan rumah pasti akan lebih repot beres-beres sebelum dan sesudah acara.  Tamu pun seperti tidak habis-habis.  Tapi enaknya, g perlu keluar budget untuk sewa tempat (tetep aja sih harus sewa tenda, hehhe..)
Nah, kalau kami memilih di gedung.  Karena pertimbangan repot harus bebenah sebelum dan sesudahnya, orang tua yang sakit dan butuh istirahat, dan pengantin yang g mau terlalu capek, hahhaha *dasar*

Konsep menikah seperti apa juga sangat menentukan tempatnya lhoo.. misalnya, jika ingin akad dan resepsi terpisah, berarti kalian harus menyiapkan 2 tempat.  Belum lagi jika hari akad dan resepsi nya berbeda.  
Kalau kami sendiri, ingin efesiensi, jadi akad dan resepsi di tempat yang sama.

Nah, setelah menentukan tempat menikah, maka cari lah tempatnya.  Biasanya book gedung itu dilakukan jauhhhh jauuuhh hari.  Orang lain ada yang booking tempat dari 1 tahun sebelumnya karena menginginkan gedung yang favorit dan strategis.  Tapi karena kami mepet, muter-muter sana sini, jadi lah kami memilih JIS PKP Ciracas.  Harganya terjangkau, lahan parkir luas, dan cukup comfy.  (buat yang mau tau contact nya bs message yaa).  Nah, jika tempat sudah didapat, waktu pun bisa disesuaikan dengan jadwal kosong gedungnya.  Syukur-syukur pas tanggal bagus gedungnya kosong.  Tapi kalau nggk pun, yaa gpp juga..

Mengenai tanggal pernikahan saya yang jatuh pada ulang tahun saya, sebenarnya g sengaja juga.  Karena habis lebaran catering masih tutup dan baru buka tepat pada hari saya menikah dan ulang tahun saya.  Jadilahhh dipilih itu sebagai tanggal pernikahan.   

3. Cari catering atau wedding organizer
Setelah dapat gedung, mari kita urus konsumsi.  Banyak sekali sekarang ini yang menawarkan jasa-jasa catering dan WO dan harganya cukup bersaing.  Kami sendiri dapat booklet dari salah satu gedung yang kami survey sebelumnya.  Kami datangi tempatnya dan bertanya-tanya.  Setelah komparasi sedikit dengan yang lain, ternyata harga catering ini masih realistis.  Kami memakai jasa Rizal Catering.  So far paketnya sudah lengkap, dari catering, dekorasi, make up, baju pengantin, penerima tamu, baju orangtua, dan dokumentasi.  Pelayanananya pun ramah.  Jangan lupa untuk melakukan test food untuk mengetahui rasa makanan.  Baju pengantin pun harus di fitting juga agar pas di badan.

4. Mengurus administrasi KUA
Pengurusan administrasi dimulai dari RT, RW, Kelurahan, dan KUA.  Dari RT kita meminta surat keterangan menikah untuk diteruskan ke RW.  Nah, berkasnya dilengkapi lagi dengan bermacam formulir, seperti surat keterangan belum menikah ditanda tangani di atas meterai, terus fotokopi KTP, KK, akte kelahiran atau ijazah, pas foto, dan formulir N1, N2, dan N4.  Lalu lanjutkan ke kelurahan.  Jangan lupa untuk menggandakan berkasnya, karena biasanya di KUA Kecamatan akan diminta lagi berkasnya.  Untuk yang menumpang nikah seperti saya, minta kan surat numpang nikahnya dari kecamatan.

Setelah terdaftar di KUA, temuilah penghulu yang akan mencatatkan nikahnya, pastikan jadwal dan waktu kosongnya pada saat pernikahan kita.  Catat kontaknya dan ingatkan lagi sebelum hari H.

5. Membeli mahar
Syarat atau rukun nikah adalah mahar.  Jadi jangan sampai terlupa untuk menyiapkannya.  Sebaik-baik wanita adalah yang meringankan maharnya.  Sebaik-baik lelaki adalah yang memberikan mahar terbaik.  Insyaallah lebih mulia.  

6. Membuat undangan
Setelah waktu dan tempat pernikahan fixed, saatnya kita membuat undangan.  Menurut saya sih, undangan penting hanya sebagai informasi siapa, kapan, dan dimana tempat menikah.  Jadi tidak usah yang terlalu mahal toh setelahnya kan akan dibuang.  Nah, tamu yang akan diundang harus di list dulu, karena menentukan berapa banyak konsumsi dan budget yang akan dikeluarkan.  Buat prioritas siapa saja yang penting untuk diundang.  

7. Souvenir dan seserahan
Souvenir dan seserahan sebenarnya hanya sebagai pelengkap saja.  Optional lah.  Kembali lagi, disesuaikan dengan budget ;)

8. Menyebarkan undangan 
Sebarkan undangan.. kalau g mau ribet, bisa via fb, sms, bbm atau whatsapp.  Tapi jeleknya, metode itu tidak terukur secara kuantitatif berapa banyak tamu yang datang.  Karena repot jg kalau ternyata tamunya membludak dan konsumsinya kurang, hehhee.. 

9. Me time
Me time penting agar calon pengantin tidak stress dan tampak segar ketika pernikahan.  Sayangnya, saya sendiri sakit 5 hari sebelum pernikahan.  Diare akut yang menyebabkan harus di larikan ke UGD untuk diinfus dan suntik obat (karena ud pake obat apaan aja g mempan. hahaa..) menegangkan sekali lhoo.. takut acaranya berantakan karena harus terbaring di rumah sakit.  
Jadi buat para calon pengantin, perhatikan makanan kalian, jangan terlalu capek, jaga kesehatan, jangan stress, dan nurut sama orang tua, hahhaa.. 
Saya kemarin sempet g nurut di pingit soalnya, masih wara wiri sana sini, kerja juga, jadi lah kecapekan dan ambruk.  Untungnya setelah masuk UGD, diarenya cepet mampet.  Berat badan pun sukses turun beberapa kilo (*tapi abis nikah naik lagi dengan sukses -.-")

***
Saya dan suami, sangat berterima kasih atas doa-doa, kehadiran, dan bantuannya dalam mengurus pernikahan ini.  Terutama untuk keluarga besar kami dan pengisi acara yang membantu.  Mohon maaf apabila ada teman-teman yang lupa diundang dan juga ketika penyelenggaraan acara ada hal yang kurang berkenan karena keterbatasan kami.  

Harap kami, semoga pernikahan kami sakinah, mawadah, wa rahmah. :)
Buat yang mau nikah dan tanya-tanya feel free to asking me about this ya guys..  
Semoga bermanfaat :)

Hilwa

Friday, August 16, 2013

Good Relationship

Entah kenapa saya seringkali dijadikan tempat bercerita masalah pribadi oleh sahabat dan teman-teman saya.  Dari mulai masalah pekerjaan, rumah tangga, cinta, keluarga dll.  Dan, yaa.. yang paling sering adalah tema percintaan.  Berkaca pada hubungan yang saya bina sendiri untuk menjadi perbandingan sering saya lakukan.  Tapi bukan berarti hubungan saya juga tanpa cela.  Kadang saya sendiri pun mengalami kegalauan-kegalauan dalam hubungan kami.  Tapi, kami berhasil melaluinya dengan baik.

Hubungan laki laki dan perempuan memang agak unik.  Banyak faktor yang membuat berbeda antara satu hubungan dengan hubungan yang lain.  Tapi kadang memiliki pola berulang yang sama.  Bagaimana kita menyikapi suatu masalah dengan dewasa juga dilatarbelakangi oleh pola asuh orang tua, pengalaman menghadapi konflik, keimanan, kesabaran, dan rasa syukur.  Suatu hubungan yang sehat harus dari kedua belah pihak, tidak bisa pihak wanitanya saja yang berkorban terlalu banyak sedangkan laki-laki tidak melakukan apapun.  Begitupula sebaiknya.  Jika hal itu terjadi, jangan harap hubungan akan berjalan lancar. 

Banyak faktor yang membuat hubungan dapat bertahan lama, menurut saya diantaranya adalah:
1. Kesamaan pandangan
Pandangan disini dalam artian luas, visi misi dalam berhubungan.  Seringkali persepsi tentang cinta, rumah tangga, pekerjaan terlalu ideal seperti tertulis di buku-buku, sinetron, film Hollywood dll.  Hal itu yang membuat kerangka berfikir kita terlalu dimanjakan oleh stereotipe itu.  Padahal, dalam hubungan jangka panjang, akan banyak hal yang terjadi yang akan menghancurkan harapan indah tentang hubungan idealis tadi.  Kesamaan visi misi itu lah yang akan membuat kita bertahan, karena tujuan kita sama.

Sebaiknya bicarakan keinginan pribadi mengenai masa depan apa yang kira-kira dihadapi bersama.  Jika memang bisa di kompromikan itu lebih baik.  Tapi jika tidak, jangan merasa terpaksa melakukan hal itu.  Jika merasa terpaksa, lebih baik jangan dilanjutkan karena akan menyakitkan suatu saat nanti.
Kongkretnya begini, sebagai seorang Biolog, yang berjiwa bebas dan menyukai petualangan, idealnya saya ingin pekerjaan yang menantang, penuh kebebasan, hidup di alam, dll.  Tapi calon suami saya tidak setuju dengan pilihan saya, karena kita menginginkan kestabilan dalam berhubungan dan berumah tangga nantinya.  Dan itu tidak bisa dicapai jika saya bekerja terlalu jauh dalam ritme yang seperti itu.  Nah, karena kita sama-sama menginginkan hubungan jangka panjang yang baik, maka saya menyamakan visi saya bersama dia.  Karena pengertian yang diberikan, maka saya pun tidak terpaksa dalam menjalani hidup saya.  Tujuan kami sudah sama dan saya juga berupaya untuk melakukan hal yang terbaik. Get it?

2. Komunikasi yang baik
Bahasa perempuan dan laki-laki tentu saja berbeda.  Banyak joke-joke yang menyindir bagaimana laki-laki seringkali salah persepsi mengenai keinginan perempuan.  Tapi menurut saya, ada bahasa universal yang bisa dilakukan agar masing-masing saling mengerti.  Pada dasarnya tidak ada satu manusiapun yang mau disalahkan walaupun dia tau dia salah.  Jika disalahkan, kecenderungan manusia akan defensif membela dirinya.  Lebih baik utarakan keinginan dengan jujur dan baik.  Ciptakan situasi komunikasi yang positif, sering ucapkan tolong dan terima kasih.  Hargai setiap hal yang dilakukan pasangan.  Mulai dari diri sendiri untuk menjadi pendengar yang baik.  Contohkan pasangan kita bagaimana memulai komunikasi yang baik dan sehat.  Maka komunikasi yang baik akan tercipta dengan sendirinya. 

3. Jujur dan Percaya
Banyak pasangan yang memilih berbohong pada pasangannya agar menghindari konflik.  Ya mungkin itu tadi, karena kurangnya komunikasi.  Dalam kepala ada ketakutan-ketakutan jika kejujuran yang diutarakan akan menyakiti yang lain.  Tapi jujur adalah fondasi dari sebuah kepercayaan pada pasangan.  Katakan suatu hal yang memang berat dengan jujur.  Mulailah terbuka dari hal-hal kecil seperti perasaan, kegiatan sehari-hari, keluarga, kebiasaan, ketidaksukaan atas sesuatu, dan keuangan.  Hubungan yang dimulai dari kebohongan tidak akan bertahan lama.

4. Setia dan komitmen
Berbuah dari kejujuran tentang perasaan akan menghasilkan kepercayaan yang besar kepada pasangan.  Akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas pasangan terhadap kita dan kita terhadap pasangan.  Hubungan laki-laki dan perempuan sangat rapuh.  Jika kesetiaan telah dikhianati, hati akan sulit menerima kembali dan tidak akan pernah sama lagi.  Jadi selagi hal itu bisa dicegah, bisa diperbaiki, cobalah berfikir ulang untuk menghianati komitmen bersama pasangan.  Apalagi dalam ikatan pernikahan, akan ada banyak hati yang tersakiti jika berpisah karena hal ini.

5. Toleran
Mulailah memahami kebiasaannya, memahami dirinya, dan terima dirinya apa adanya.  Jika sedikit saja kesalahan kecil sudah membuat konflik, betapa hal itu sangat tidak dewasa.   Kita tidak berpasangan dengan malaikat yang selalu sempurna.  Dengan memperbesar toleransi kita terhadap pasangan, kita akan lebih mudah menerima kekurangannya.  Lagipula, siapasih diri kita?  Apa kita cukup sempurna sebagai pasangan?  Ada baiknya kita instrospeksi diri.

6. Kompromi
Dalam menghadapai konflik seringkali keegoisan muncul dalam menghadapinya.  Cobalah untuk mencari jalan tengah dengan berkompromi.  Seperti contoh kongkret yang sudah saya ceritakan diatas, saya dan pasangan saya berhasil berkompromi dengan baik.  Walaupun hal itu awalnya tidak mudah dilakukan, tapi jika dibiasakan berdiskusi dengan sehat maka hubungan pun akan lancar.

7. Saling membantu dan mendukung
Sebuah hubungan pada hakikatnya adalah sebuah kerjasama tim.  Bukan lagi aku atau kamu, tapi kita.  Bukan lagi kepentingan kamu atau aku, tapi kepentingan kita.  Dukunglah kegiatan yang dilakukan pasangan selama itu positif.  Terus motivasi untuk bisa berkembang bersama.  Bantu sebisanya.  Kadang wanita hanya butuh didengar keluh kesahnya dan lelaki harus dipercaya kalau dia bisa melakukannya.  Jika orang terdekat yaitu pasangan kita tidak mau mendengar atau tidak percaya, apapun yang dilakukan akan salah.  Dan akibatnya konflik pun bermunculan dengan subur.

8. Menghargai
Apa yang membuat laki-laki dihargai?  Apa yang membuat perempuan dihargai?  Yaitu jika mereka berdua menjalankan kewajiban-kewajiban mereka sebagai pasangan.  Pada hidup berumah tangga, laki-laki menjalankan kewajibannya sebagai suami dengan mencari nafkah yang baik untuk anak istrinya, akhirnya istrinya akan menghargai dengan memberikan kebutuhan yang diinginkan suaminya.  Begitupun sebaliknya. Jangan menuntut hak jika kita tidak melaksanakan kewajiban apapun.

9. Selalu memperbaiki diri
Manusia tidaklah luput dari kesalahan.  Oleh sebab itu, instrospeksi diri sangat diperlukan, selalu perbaiki diri ke arah yang lebih baik.  Lihat diri sendiri, temukan apa yang salah dalam diri sendiri.  Lalu perbaiki.  Jika diri sendiri sudah baik, makan pasangan pun akan melihat perubahan yang terjadi pada diri kita, dan tidak menutup kemungkinan hatinya akan terketuk untuk dapat memperbaiki diri juga.

10. Tumbuh dan berkembang bersama
Berkaitan dengan dukungan dan saling membantu, hubungan yang sehat itu seharusnya menjadikan pribadi-pribadinya individu yang lebih baik, karena senantiasa saling mengingatkan dan menghargai.  Dukungan yang diperoleh dari kedua belah pihak dapat mendatangkan energi positif dalam melakukan kegiatan, baik pekerjaan, maupun pendidikan.  Pernah dengar kan pepatah yang mengatakan, 'Dibalik pria sukses pasti ada wanita hebat dibelakangnya'  Ya, karena wanita lah yang mendukung laki-laki agar dapat lebih berkembang.

11. Romantisme
Hangatnya hubungan juga dihidupkan dengan adanya romantisme.  Buatlah kejutan-kejutan kecil untuk pasangan.  Usahakan buat dirinya bahagia, maka dia pun akan melakukan hal yang sama.  Hilangkanlah kejenuhan dalam hubungan yang anda rasakan dengan melakukan hal-hal baru dalam bidang apapun.  Ingat, ada alasan anda bersama pasangan, yaitu cinta.

12. Tulus dan Tidak berharap apapun
Berharap kepada manusia memang akan menyakitkan.  Kita tidak hidup dalam dongeng yang setelah menikah 'they will live happily ever after'  pada kenyataannya kehidupan setelah menikah jauh dari hal itu.  Kekecewaan-kekecewaan pada pasangan seringkali datang.  Tapi ingat, dia lah yang kita pilih sebagai pendamping hidup kita.  Maka, menyesal pun tidak ada gunanya.  Penyesalan malah akan memperburuk keadaan.  Lebih baik, jalani hidup dengan sebaik-baiknya.  Berharap dan berdoa pada Allah agar memiliki hubungan yang baik, berikan kasih sayang secara tulus.  Dan jangan mengharapkan apapun.  Jika toh pasangan membalas, anggap saja itu sebagai bonus.

***
Well, saya sendiri memiliki ketakutan terhadap kehidupan setelah menikah.  Kata-kata hidup bersama SELAMANYA agaknya memiliki efek tersendiri bagi saya.  Selamanya berarti, sampai salah satu dari kita mati.  Akan banyak hal yang terjadi mungkin di masa yang akan datang.  Tapi bukan berarti saya takut untuk menikah.  Anggap saja itu suatu petualangan baru yang akan saya lalui, tapi kali ini saya tidak sendiri, saya bersama pasangan, orang yang saya pilih.

Semoga catatan kecil saya bermanfaat...
Salam :)

Senyum Itu Menular

Taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum..
Minal Aidin wal Faidzin
Selamat Idul Fithri 1434 H, semoga amal ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah. Maafkan jika terdapat kesalahan yang saya perbuat.

Well, libur lebaran sudah berakhir dan saatnya kembali ke rutinitas semula.  Walaupun sekolah baru akan mulai kegiatan belajar pada pekan depan tapi guru-guru sudah masuk dari pekan ini.  Enaknya sih kita bisa datang agak siangan daripada ketika jam mengajar karena siswa belum mulai sekolah.

Nahh, karena memiliki waktu yg sedikit luang, maka saya bisa berolahraga pagi lagi, yayy..
Saya biasa berjogging kecil di komplek sebelah pemukiman saya.  Banyak orang yang saya temui ketika sedang berolahraga.  Dan, dari senyuman kecil di pagi hari, mendapatkan senyuman balasan lagi dari orang lain walaupun kita tidak mengenalnya, rasanya itu menjadi permulaan hari yang baik.

Dan senyum itu menular.  Tatapan asing orang lain yang memandang kita, jika kita menyunggingkan senyum, kita akan mendapatkan senyum serupa.  Cobalah :)