Monday, November 21, 2016

Jodoh dan Mirip

Katanya sih, kalau jodoh itu mirip.. Dulu pernah dijelaskan ketika kuliah, bahwa alam bawah sadar kita cenderung mencari kenyamanan pada sosok yang familiar dengan kita, seperti misalnya keluarga. Karena berhubungan dengan keluarga sendiri tidak boleh, maka kita mencari sosok 'seperti' keluarga kita di luar.  Itu mungkin yang akhirnya membentuk 'kriteria' pasangan yang kita inginkan. 

Lagi hamil Chi

Berbicara masalah pasangan, banyak yang bilang kami mirip (secara fisik?) iya kaahh??  Tapi jika diingat-ingat lagi, bukan hanya fisik sepertinya.  Makin kesini, makin lah saya sadari, bahwa yang 'sanggup' menghadapi saya yaa hanya suami saya, begitupun sebaliknya.  Dari ngambeknya saya, dia yang paling tau cuma dari gesture.  Dari marahnya suami, saya yang paling ngerti.  Apa yang suami saya cari ketika lagi buru-buru tanpa dia bisa sebutkan, saya langsung tau apa yang dia butuhkan. Itulah kenapa saya berjodoh dengan suami saya.  Karena kalau dengan orang lain, belum tentu sanggup.. hahhaaa.. Itulah yang harus selalu disyukuri.  Begini-begini, saya bisa juga lhoo jadi istri, wkwkw.. 

Mungkin, kita dimata pasangan belumlah ideal.  Atau sebaliknya.  Jika kita merasa pasangan kita bukanlah pasangan yang ideal menurut kita, coba kembalikan lagi pada diri sendiri.  Apakah kita sudah melakukan yang terbaik untuknya atau belum?  Karena pasangan kita akan memerlakukan kita dengan baik, jika kita pun melakukan yang terbaik.  Pasangan itu ibarat cermin.  Apa yang kita perlihatkan, begitupula pantulannya.  Pernikahan itu proses panjanggg sekali.  Sekali-sekali mungkin ada riak-riak yang didalamnya, tapi semuanya adalah proses untuk mendewasakan pasangan suami istri agar lebih saling mengenal dan memperbaiki diri.

No comments:

Post a Comment