Sunday, May 23, 2021

Menikah dengan Iman dan Taqwa

Dalam menjalani pernikahan tentunya banyak mengalami pasang dan surut.  Mulai dari fase adaptasi, adanya masalah-masalah dalam pernikahan, seperti ekonomi, konflik dengan keluarga, adanya anak, atau bahkan karakter dengan pasangan.  Lalu bagaimana menyikapinya?

Menjalani pernikahan dengan iman dan taqwa.

Sekilas kata iman dan taqwa begitu mudah untuk diucapakan, begitu sering di dengar, tapi ternyata memiliki makna yang dalam, karena ia seperti prinsip-prinsip bagaimana seharusnya menjalankan pernikahan dalam keluarga muslim. 

Karena, iman berarti percaya, maka apapun perintah Allah, pasti yang terbaik.  Pasti Allah punya pengetahuan yang luas di atas kita, makhluknya.  If Allah said so, maka lakukan, itu iman.  Dan insyaallah, hikmah-hikmahnya pun akan kita peroleh dalam kehidupan kita, walaupun sebagai makhluk tentunya kita memiliki ego dan keterbatasan untuk menjalankannya. Tapi, jika kita percaya, kita niat melakukannya karena mengharap ridho Allah, nanti akan dimampukan.

Misalnya, Allah menyuruh istri taat kepada suami (selama tidak bertentangan dengan syariat), maka lakukan karena Allah menyuruh kita seperti itu, bahkan dalam suatu riwayat pahalanya sama dengan berjihad, karena mungkin hal itu tidak mudah dan bertentangan dengan ego.  Tapi tentunya terdapat hikmah yang Allah berikan dibalik sebuah syariat yang turun kepada manusia.

Setelah iman, basic berikutnya adalah taqwa dalam menjalankan syariatnya.  Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.  Karena memang tidak mudah, tapi jika memang terasa sulit dalam menjalankan perintah Allah dalam pernikahan, lakukan semuanya karena Allah, karena ketaatan kepada Nya, karena mengharapkan ridho Nya, karena mengharapkan pahala Nya, bukan karena ingin dibalas oleh pasangan, lepaskan ekspektasi apapun terhadap makhluk (pasangan), sehingga jika nanti pasangan bersikap tidak seperti yang diharapkan kita tidak akan kecewa.



Selalu, kembali dan kembali lagi pada kenapa kita melakukan suatu syariat.  Semata-mata karena taat, dan bekal taat adalah iman.

Thursday, March 11, 2021

Nambah anak??

Beberapa hari lagi, anak saya yang kedua, berusia dua tahun.  Biasanya di usia yang harusnya sudah disapih ini, orang-orang suka nanyain dan ngomporin, "Ayoo nambah anak lagiii..", atau.. "Baru dua, perempuan semua, nambah lagi aja.. siapa tau dapat anak laki laki.." 

And so on, sound familiar, right?

Ehmm.. terima kasih atas perhatiannyaa..

Jadi gini, memang saya dan suami berasal dari keluarga besar, saya tujuh bersaudara, suami lima bersaudara.  Jadi mungkin orang-orang berekspektasi kami juga mau punya keluarga yang besar, dengan anak-anak yang lebih dari dua.

Bukannya gak mauu.. tapi menjadi orangtua sangat challanging.  Bukannya gak bersyukur, tapi justru sangat bersyukur dengan yang sudah ada.  Bukannya gak beriman terhadap rezeki yang Allah kasih karena memiliki anak, betuulll.. tapi setiap orang punya pertimbangan tersendiri kenapa mereka memutuskan tanpa anak (child free), punya anak sedikit, atau punya anak banyak..

In our case (saya dan suami), lebih kepada, kami menyadari sih, masih suka kurang kapasitas dalam mendidik mereka.  Kami masih suka kurang sabar atau sering berbeda pandangan dalam pola asuh, dan yees.. sedikit banyak jadi menuai konflik.

Terlebih, karena pekerjaan suami yang jauh jadi gak bisa sering-sering ada dekat anak-anak, mendampingi ketika hamilnya saya ini manja dan uring-uringan, atau saat mereka sakit saya butuh support lebih dari suami dan dia gak ada, itu beban juga buat kami.

Untuk sementara, sepertinya dua cukup.  Entah kalau saya (selaku yang hamil) dan suami (selaku penyandang dana) berubah pikiran dikemudian hari.  Karena, buat laki-laki, nambah anak berarti tambah lagi tanggung jawab atas nafkah dan kebutuhan lahir-batinnya.

---

Hal-hal yang biasanya bikin pasangan mikir-mikir soal nambah anak

1. Jenis kelamin anak masih sama semua,

Iyaa, biasanya ini faktor penasaran sih, "Coba deh, siapatau dapat anak laki-laki.." atau, "Kali aja yang ini perempuan" karena mungkin ada di beberapa budaya (bahkan dalam Islam), kalau belum dapat anak laki-laki yaa gak punya penerus 'silsilah'. 


2. Faktor umur

Menikah di umur yang sudah matang biasanya jadi 'kejar setoran', udah laah sekalian aja biar selesai, jadi hamil, melahirkan dalam waktu yang dekat.  Karena banyak yang menganggap di atas usia 35 tahun, kualitas telur dan kondisi ibu berbeda untuk hamil dan melahirkan.  


3. Anaknya minta adik

Banyak kaan yang begini, ngeliat temannya sudah punya adik, eeh, si kakak ikutan minta.  Biar ada temannya, katanya.


4. Suka ada kehadiran bayi di rumah

Iyaa, terdengar konyol yaa.. tapi walaupun gitu, kehadiran bayi dan toddler yang lucu-lucu menggemaskan itu bikin anggota keluarga lebih happy.  Tingkah mereka yang menggemaskan dan uyelable bikin hidup suasana di rumah.


5. Banyak anak banyak rezeki

Ini bagaimana kita memaknainya yaaa.. karena bisa jadi, Allah malah membukakan pintu rezeki karena kehadiran anak-anak dalam tanggungan kita.  Tapi tetap, semuanya harus kita yang berikhtiar mencarinya.  Tapi, jika kita percaya, hal-hal ini memang banyak terjadi di sekitar kita.


Mungkin masih banyak sih kenapa pasangan itu akhirnya memutuskan untuk menunda, menambah, atau cukup segitu aja punya anaknyaa.. Kita gak bisa maksa-maksa orang untuk sama pemikirannya sama kita, toh yang jalanin hidup kan kita, yang harus ngurus anak-anak yaa kita juga, baiknya memang semua risiko dan konsekuensinya harus kita pikir-pikir dulu.  Karena anak-anak ini adalah amanah yang gak main-main tanggung jawabnya di sisi Allah. Semoga kita selalu bisa memberikan yang terbaik yaa untuk anak-anak..

Monday, March 1, 2021

Kenapa sih Banyak Wanita Kena Love Scams?

Waktu tinggal di Puruk Cahu pas ikut suami, ada tetangga, ibu-ibu, janda, gak terlalu muda lagi, baru bikin Facebook, eehh.. gak lama diajak kenalan sama bule bule.. Ya girang laah.. Beberapa kali dia cerita tentang kenalannya itu.  Dan setelah beberapa hari sesi chat, akhirnya si bule yang katanya kerja di Oil Company, mau ngirimin hadiah dan uang untuk dia, sampai minta alamat.  Awalnya sih dikasih, tapi beberapa hari setelah itu ada telepon dari Bea Cukai yang minta transfer untuk ambil hadiah, mulai deh dia bingung cari kemana uang untuk ambil paketnya.. Terus dia cerita ke saya, untunglah dia cerita ke sayaa..


Akhirnya, saya kasitau deh kalau itu adalah modus penipuan online, atau online scam, kadang juga dibilang love scam, karena menyasar wanita.  Pelakunya bisa dari dalam negeri ataupun luar negeri, banyak narapidana yang jadi pelaku love scam, bahkan oknum aparatnya pun ikut bermain. Yaiyaalaah.. gimana mereka bisa dapat ponsel kalau aparat gak ikut bermain?

Kadang pelaku pun dari luar negeri, yaa bisa dari Nigeria, India, atau dari mana saja.  Biasanya mereka mendapat nomor US, UK, atau Canada yang bisa dibuat secara free dari internet.  Pelaku biasanya berprofesi sebagai Pilot, pekerja Oil and Gas Company, Pelayar, yang kerjanya mobile. Foto pelaku yaa yang ganteng-ganteng lhaaa.. biar mangsa klepek klepekkk..

Beberapa kali saya pun pernah dapat scammer nyasar. Dan kadang suka diladenin aja biar tau gimana sih mereka 'mainnya'.  Ada yang dari luar negeri, ada juga yang dari Indonesia.  Kalau dari luar negeri, ngomong sama mereka tuh kaya gak nyambung gitu, gak sesuai konteks.  Saya tanya apa, dia jawab apa.  Baru kenal langsung tanya, "udah nikah atau belum?" terus, "kerjaannya apa".. Yang ky gini biasanya mereka survey dulu, ini calon korban kira-kira udah punya suami atau belum, punya uang banyak atau enggak.. Udah gitu dia pasti langsung ngasitau kalau kerjanya sebagai Pilot atau di Oil Company biar calon korbannya auto matre..

Salah satu scammer nyasar, gw suruh jualan gak mau dia


Satu, foto oke, ganteng rupawan.. dua kerjaan oke, pasti duit banyak. Nah, akhirnya ciwi-ciwi banyak yang lanjut ke tahap selanjutnya.

Kalau saya, stop sampai di situ. Udah tau modusnya.  Gak pernah lanjut, karena kayanya saya ini gak mudah jadi korban.  Tapi buat yang ujung-ujungnya lanjut, biasanya tukeran nomor HP, lanjut ke WA, saling tukeran kabar, panggil-panggil sayang atau papa mama, telefon-telefonan (tapi nolak kalau diajak video call).. 

Kalau udah sampai tahap ini, biasanya para korban udah gampang banget buat diperdaya, diminta foto bugilnya, apalagi ditambah janji-janji palsu mau dinikahin, mau dikirimin hadiah, mau buat usaha bareng, dan lainnya

Biasanya pelaku yang ngaku duda mulai pura-pura butuh uang buat anaknya yang sakit, ketipu usahanya, butuh buat pulang kampung, atau apesnya lagi mereka bisa memeras dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto tak senonoh yang dikirimkan ke pelaku. Wheeww.. yang kaya gini kalau udah kejadian bakalan bikin tidur gak nyenyak sih.. Apalagi kalau ternyata si korban masih punya suami. Auto semaput..

Banyak lhoo kejadian yang begitu. Coba deh tengok Facebook Groupnya Waspada Scammer Cinta.  Cerita-cerita gini serinnnng banget.  Dan korbannya banyaakk, dengan kerugian terdata bisa milyaran rupiah.. Itu yang terdata, yang enggak?  Mungkin lebih banyak..

***

Kenapa yaa bisa dengan mudahnya para wanita itu kena tipu scammer?

Menurut analisa sotoy sayaaa..
Tadi udah yaa, yang pertama dan kedua, good looking dan pekerjaan oke.
Wahh, dideketin cowo begituuu, auto ge er dong yhaaa..  Asyik nih kalau punya pasangan bule tampan, bakal dibawa ke luar negeri, apalagi udah mapan..  Woi, mereka nyari jodoh kaga di online kaleee..

Para scammer ini tau sih kelemahan wanita, yang suka perhatian, suka dipuji, suka dijanji-janjiin, dan dibikin baper.. 

Siapa coba yang gak mau diiming-iming hadiah?
Siapa coba yang gak seneng diperhatiin?
Diajakin nikah, padahal belum ketemu, udah mau buka baju.

Makanya, ada yang bilang, kalau menaklukkan wanita itu ya dari telinga.  Dan para scammer tau ini..

Para wanita yang jadi korban ini kesepian gaes.. dan itu yang akhirnya dimanfaatkan, bahkan banyak yang udah berumah tangga, punya anak, paruh baya, dan adapula yang berpendidikan, kejebak pada scammer.  Mungkiinn. mungkin lho yaaa.. Bertahun-tahun nikah, not spark joy anymore, udah hambar gitu deh.. tapi sebenarnya ya mungkin baik-baik aja.  Eh, ujug-ujug ada yang perhatian, merasa, ditengah krisis percaya dirinya, "Gue masih laku juga yeee" akhirnya gayung bersambut, tanpa terasa telah terpedaya..

Dan bisa ditebak akhirnyaa..
Mereka dapat korban baruu..

Selain itu, banyak juga wanita-wanita yang memang polos. Yaa, kaya tentangga saya itu, baru buka sosial media, gak tau kalau banyak modus penipuan semacam itu.  Jadi yaa, gak heran banyak ibu-ibu paruh baya yang kena, karena mungkin mereka gak ngerti dan terlalu naive. 


Semoga bisa dijadikan pelajaran yaa dari kasus-kasus di atas.  Selalu curiga kalau ada ciri-ciri scammer dari kenalan online. 


Saturday, February 27, 2021

Sehat dengan Bekam di Rumah

Sudah beberapa bulan ini punya alat bekam sendiri di rumah, tadinya sih iseng aja beli, tapi ternyata gak nyesel punyaa.. Ternyata sangat amat berguna.

Jadi, at least sebulan sekali memang saya suka dipijat, biasanya pas menstruasi, atau setelahnya. Itu jadi semacam self reward dan memanjakan diri. Tapi kadang yaa suka pegel tiba-tiba, masuk angin, dan sakit-sakit ringan saat belum saatnya pijit. Jadinyaa yaa punya alat bekam ini berguna banget sih. Buat anak-anak, ini less pain than kerokan. Yeep, saya juga suka dikerok kalau masuk angin, tapi setelah punya ini, ini terasa lebih enaakk.. Dan anak-anak pun g terlalu kesakitan kalau dibekam.

Bocah abis dibekam momi


Apalagi harganya juga affordable, gak mahal-mahal banget koq, beli di Shopee, cuma seratus ribuan, udah dapat 12 cup.  Dan cara berbekam sendiri di rumah juga gak sulit.  

Dan enaknya lagi pakai bekam itu, ketika suami off site, pasti capek, dan biasanya dipijit.  Badannya kan gede tuh yaa, dan kalau eijk pijitin yaa buat dia kaya di usap-usap doang kali yeee, alias kurang berasa. Lha abis otot eijk udah lembek macem peyeum.. Suka dikatain 'daging Wagyu' sama laki eijk karena empuk wkwk.. Akhirnyaa, kalau abis sesi pijitin dia itu, malah eijk yang kecapekan.  Dan biasanya, gak dipijitin balik, atau ditinggal tidur, hahha.. Yhaa, begitulaah..

Anyway, kalau pakai alat bekam itu, less capek.. Awalnya di suction dulu, lalu di luncur-luncur gitu.. Ketika kulit dan otot ikutan ketarik, itu lebih kerasa dibanding pressure dari massage atau pijitan.  Jadi buat nyeri otot dan pegel-pegel itu enak banget, walau emang sih kerasa sakit. Tapi, surprisingly, setelah dibekam, rasa sakit dan pegal-pegal itu mendingan dan hilang.

Walaupun, belum punya ilmu berbekam yang mumpuni, tapi kalau cuma bekam biasa tanpa tusuk-tusuk sih harusnya gak terlalu banyak pakem yaa, karena relatif lebih aman dibanding pakai jarum atau akupuntur.

Beberapa manfaat bekam yang aku rasain sih bisa bikin otot lebih relaks, menghilangkan pegal-pegal dan nyeri otot, bikin tidur lebih nyenyak, menghilangkan masuk angin, melancarkan peredaran darah.  Jadi memang, selama dibekam itu, tubuh sengaja dibuat radang (inflamasi) naah, karena ada peradangan itu, maka ada respon tubuh, misalnya kenaikan suhu tubuh ditempat yang dibekam jadi lebih hangat, darah mengalir ke tempat yang dibekam untuk kemudian memperbaiki peradangan di daerah tersebut, jadi akhirnya 'kembali sehat', apalagi kalau sampai darahnya dikeluarkan jadi sekalian mengeluarkan darah-darah kotor.

Selain itu, bekam ini salah satu sunnah Rasulullah. Kalau udah sunnah maah, ikutin aja dulu, pasti banyak manfaatnya buat kesehatan..